Gaya
Bahasa
Cara pengarang untuk mengekspresikan perasaan, pikiran
yang ada di dalam jiwanya.
Jenis Gaya Bahasa
A. Gaya Bahasa Perbandingan
1. Personifikasi
Benda mati seolah-olah hidup
Contoh : 1. Matahari mulai merangkak ke atas.
2. Pena itu menari-nari di atas kertas.
2. Metafora
Membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan
Contoh : 1. Raja hutan mengaum di pagi hari.
2. Jago merah melahap rumah kami.
3. Litotes
Merendahkan diri
Contoh : 1. Datanglah ke gubuk kami yang reot ini.
2. Terimalah buah tangan yang sederhana ini.
4. Sinekdok
a. Pars pro toto
sebagian untuk seluruhnya
Contoh : Paman mendirikan atap di Jakarta.
b. Totem pro parte
seluruhnya untuk sebagian
contoh : Methodist 2 memenangkan lomba Cerdas Cermat
tingkat Kabupaten.
5. Metanomia
Gaya bahasa perbandingan yang menggunakan merk sebagai
pengganti bendanya.
Contoh : 1. Valencia menggunakan pilot
2. Paman mengendarai kijangnya ke Surabaya.
6. Antonomania
Memanggil seseorang sesuai sifat dan keadaannya
Contoh : Si jenius itu selalu mengurung diri di
kamarnya.
7. Eufenisme
Gaya bahasa perbandingan yang menggunakan bahas yang
halus.
Contoh : Ibu membantu tuna netra itu.
8. Alusia
Ungkapan, pantun, peribahasa
Contoh : Dokter itu bertangan dingin.
B. Gaya Bahasa Pengulangan
1. Kereksio
Memperbaiki masalah
Contoh : Dia anak orang miskin eh ternyata kaya.
2. Repetisi
Pengulangan pada pidato
Contoh : Yth. Bapak-bapak
Yth. Ibu-ibu
Yth. Anak-anak
3. Paralelisme
Pengulangan pada puisi
a. Anafora → Di awal
Contoh : Hatiku bimbang
Hatiku pilu
Hatiku sakit
Melihat dia bersama yang lain.
b. Efifora → Di akhir
Contoh : Hidupnya menyedihkan
Perkataannya menyedihkan
Perilakunya menyedihkan
Menyedihkan karena menganggap dirinya tak terdidik.
4. Klimaks
Semakin hari semakin naik
Contoh : sepeda, sepeda motor, mobil berjejer memnuhi
halam rumah kami.
5. Antiklimaks
Semakin hari semakin menurun
C. Gaya Bahasa Sindiran
1. Ironi
Gaya bahasa sindiran halus
Contoh : Bagus sekali suaramu.
2. Sinisme
Gaya bahasa sindiran agak kasar.
Contoh : Bagus sekali nilaimu, sampai sakit mataku
melihatnya.
3. Sarkasme
Gaya bahasa sindiran kasar
Contoh : Si anjing.
D. Gaya Bahasa Pertentangan
1. Paradoks
Seolah-olah bertentangan padahal tidak.
Contoh : Hatinya dirundung pilu, padahal ia memiliki
segalanya.
2. Antitesti
Gaya bahasa pertentangan yang benar-benar berlawanan.
Contoh : Tua-muda, miskin-kaya, bodoh-pintar, semuanya
sama di di hadapan Tuhan.
3. Kontradiksi Intermenis
Tidak sesuai dengan yang dikatakannya padahal yang
sebetulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar